KODE IKLAN DFP 1 Analisis Struktur Batin Makna Puisi 'Doa' Karya Chairil Anwar | kumpulan ilmu dan pengetahuan penting

Analisis Struktur Batin Makna Puisi 'Doa' Karya Chairil Anwar

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280

Analisis Makna Puisi Doa Karya Chairil Anwar | Analisis Struktur Batin Puisi

Selain menurut struktur lahirnya, struktur yang tampak. Analisis puisi juga sanggup didasarkan pada struktur batinnya. Analisis struktur batin ini dipakai untuk menemukan makna sebuah puisi. Dalam hal ini, analisis makna puisi menurut struktur batinnya diterapkan untuk puisi yang berjudul 'Doa' karya Chairil Anwar.

Sebelum melaksanakan analisis makna, kita perlu baca terlebih dahulu puisi Doa karya Chairil Anwar berikut ini:

Doa


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengigat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku saya mengembara di negara asing
Tuhanku
Di pintu-Mu saya mengetuk
Aku tidak sanggup berpaling

 Analisis struktur batin sebuah puisi, bertujuan untuk memilih tema, amanat, perasaan (feeling) penyair, dan suasana kebatinan puisi tersebut. Maka dari itu, untuk memilih keempat hal tersebut, sebuah puisi sanggup diparafrasekan terlebih dahulu.

Berikut ini ialah salah satu bentuk referensi parafrase untuk Puisi Doa karya Chairil Anwar.

PARAFRASE PUISI 'DOA' KARYA CHAIRIL ANWAR

Doa


(Wahai) Tuhanku
(meski) Dalam (kesusahan dan terlihat) termangu
Aku masih (ingat dan) menyebut nama-Mu
Biar (keadaan) susah sungguh
(aku tetap) Mengigat Kau (dengan) penuh (keikhlasan dan) seluruh (kepercayaan)
Ca(ha)yaMu (yang bersinar) panas (penuh ke)suci(an)
(kini) Tinggal kerlip lilin (kecil) di kelam (malam yang) sunyi
Tuhanku
(kini) Aku hilang bentuk
(hidupku terasa) Remuk
Tuhanku saya (laksana) mengembara di negari asing
Tuhanku (aku bingung)
(hanya) Di pintu(maaf)-Mu saya mengetuk
(sungguh) Aku tidak sanggup berpaling (dari kuasaMu)

Dari parafrase puisi Doa karya Chairil Anwar di atas, sanggup kita simpulkan bahwa, tokoh 'Aku' dalam puisi tersebut sedang kebingunan, sedang mencicipi kesunyian dalam dirinya. Seakan (atau sebenarnya) ia sedang ada pada titik lemah keimanan (tinggal kerdip lilin).

Pada dikala ibarat itu, justru ia kehilangan bentuk kepercayaan diri dalam menghadapi kenyataan. Di dikala tersesat itu, tidak ada pintu derma yang sanggup dimintai derma kecuali derma tuhan.

TEMA PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Berdasarkan parafrase puisi Doa pada kepingan sebelumnya, sanggup disebut amanat puisi tersebut adalah: Kembalinya seorang hamba kepada Tuhannya. Kaprikornus kembali mengingat Tuhan (tobat) ketika kondisi sedang dalam kesulitan.

AMANAT PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Adapun amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah:
- Kita harus tetap mengingat Tuhan dalam setiap keadaan.
- Ketika dalam kesusahan, kita berdoa kepada Tuhan sebab Tuhan itu Maha Penolong dan Maha Pengampun.

SUASANA PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Suasana puisi atau Feeling Penyair dalam puisi Doa tersebut tampak pada pilihan kata yang sanggup menggambarkan keadaan penyairnya. Misalnya penggunaan kata remuk, hilang bentuk, asing. Menunjukkan suasana kebingungan.

Sementara penggunaan kata di kelam sunyi menunjukkan kesedihan yang sangat. Tapi di samping suasana duka itu, suasana tetap punya keyakinan terhadap derma Tuhan sehingga tetap 'mengetuk' pintu Tuhan.

Demikian klarifikasi ihwal analisis struktur batin makna puisi Doa karya Chairil Anwar dilihat dari analisis teori struktural puisi. Semoga sanggup dipakai sebagai salah satu referensi analisis puisi. 
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2