Indah dan Menarik mungkin itu kata yang sempurna untuk disematkan pada Telaga Ngebel ini, selain indah dan mempunyai panorama pemandangan alam yang sangat memukau, juga Telaga Ngebel ini dikenal lantaran pemandangannya masih sangat alami dan belum banyak tersentuh oleh manusia, nah oleh alasannya itu maka tak heran jikalau suasana alam di Telaga Ngebel ini masih sangat alami dan asri serta terlihat berbeda dengan kawasan wisata lainnya.
Secara Geografis, Telaga Ngebel ini merupakan sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo atau tepatnya terletak di kaki gunung Wilis. Nama telaga Ngebel sendiri berasal dari bahasa Jawa, ‘ngembel‘ yang artinya ialah “berair, Di ekspresi dominan liburan tiba biasanya di Telaga Ngebel ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan Mancanegara.
Terlepas dari segala keindahan yang dimilikinya, ternyata Telaga Ngebel ini juga mempunyai sebuah dongeng rakyat yang membahas mengenai Asal Usul Telaga Ngebel, nah jikalau anda merupakan seseorang yang percaya mengenai sebuah dongeng atau percaya dengan Mitos alam, berikut Asal Usul Telaga Ngebel yang kami sadur dari aneka macam sumber terpercaya.
Alkisah pada zaman dahulu kala, ada seorang patih yang sakti dan tangguh, ia merupakan seorang patih di kerajaan Bantarangin, untuk menggenapi nubuwatnya dan semoga sanggup menjadi patih yang lebih sakti menyerupai Patih gajah Mada maka ia menerima petunjuk dari para yang kuasa untuk bersemedi di Gunung Wilis dalam kurun waktu yang sangat lama.
Mendengar petunjuk dari dewa, maka Patih tersebut pun hasilnya memutuskan untuk bertapa, Agar pertapaannya berlangsung dengan kondusif dan tidak diganggu oleh mahluk buas, maka yang kuasa berpesan kepada patih tersebut semoga merubah dirinya menjadi seekor ular naga. Tak terasa patih kerajaaan bantarangin itu sudah bertapa selama 77 tahun lamanya.
Singkat dongeng di sebuah desa di gunung wilis akan ada pesta rakyat secara besar-besaran, banyak warga desa yang tiba membawa binatang ternak mereka sebagai sesajian pesta, namun sayang ternyata jamuan daging di pesta tersebut masih kurang, maka mau tidak mau sebagian warga harus berburu di hutan.
Lanjut dongeng sesudah sekian usang berburu mereka tidak menemukan satupun binatang buruan, mereka lelah dan menemuan sebuah gua yang akan dijadikan mereka untuk beristirahat, namun sesampainya di bibir gua, warga kaget lantaran ternyata di dalam Gua terdapat seekor ular naga yang sangat besar, hasilnya warga pun menangkap ular naga tersebut beramai-ramai.
Sesampainya di desa, ular jelmaan dari patih bantar angin tersebut hendak dijadikan masakan lantaran ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara asing berubah menjadi menjadi seorang dewasa, namun tubuhnya penuh dengan lendir yang menjijikan, para warga hendak mengusirnya, namun insan jelmaan naga tersebut berpesan kepada penduduk desa, bahwa ia akan berubah kembali menjadi naga dan kalian boleh menyantap dagingku dengan syarat mereka sanggup mencabut lidi yang ia tancapkan.
Ajaibnya, Tidak ada seorang warga pun yang berhasil mencabutnya, hingga hasilnya insan jelmaan naga itulah yang berhasil mencabutnya kembali. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi tersebut keluarlah air yang lalu menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah telaga yang sangat besar dan terletak sentra Kota Ponorogo, Masyarakat setempat memanggilnya dengan nama telaga Ngebel yang artinya telaga berair. Semoga bermanfaat
KODE IKLAN 300x 250
Secara Geografis, Telaga Ngebel ini merupakan sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo atau tepatnya terletak di kaki gunung Wilis. Nama telaga Ngebel sendiri berasal dari bahasa Jawa, ‘ngembel‘ yang artinya ialah “berair, Di ekspresi dominan liburan tiba biasanya di Telaga Ngebel ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan Mancanegara.
Alkisah pada zaman dahulu kala, ada seorang patih yang sakti dan tangguh, ia merupakan seorang patih di kerajaan Bantarangin, untuk menggenapi nubuwatnya dan semoga sanggup menjadi patih yang lebih sakti menyerupai Patih gajah Mada maka ia menerima petunjuk dari para yang kuasa untuk bersemedi di Gunung Wilis dalam kurun waktu yang sangat lama.
Mendengar petunjuk dari dewa, maka Patih tersebut pun hasilnya memutuskan untuk bertapa, Agar pertapaannya berlangsung dengan kondusif dan tidak diganggu oleh mahluk buas, maka yang kuasa berpesan kepada patih tersebut semoga merubah dirinya menjadi seekor ular naga. Tak terasa patih kerajaaan bantarangin itu sudah bertapa selama 77 tahun lamanya.
Singkat dongeng di sebuah desa di gunung wilis akan ada pesta rakyat secara besar-besaran, banyak warga desa yang tiba membawa binatang ternak mereka sebagai sesajian pesta, namun sayang ternyata jamuan daging di pesta tersebut masih kurang, maka mau tidak mau sebagian warga harus berburu di hutan.
Lanjut dongeng sesudah sekian usang berburu mereka tidak menemukan satupun binatang buruan, mereka lelah dan menemuan sebuah gua yang akan dijadikan mereka untuk beristirahat, namun sesampainya di bibir gua, warga kaget lantaran ternyata di dalam Gua terdapat seekor ular naga yang sangat besar, hasilnya warga pun menangkap ular naga tersebut beramai-ramai.Sesampainya di desa, ular jelmaan dari patih bantar angin tersebut hendak dijadikan masakan lantaran ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara asing berubah menjadi menjadi seorang dewasa, namun tubuhnya penuh dengan lendir yang menjijikan, para warga hendak mengusirnya, namun insan jelmaan naga tersebut berpesan kepada penduduk desa, bahwa ia akan berubah kembali menjadi naga dan kalian boleh menyantap dagingku dengan syarat mereka sanggup mencabut lidi yang ia tancapkan.
Ajaibnya, Tidak ada seorang warga pun yang berhasil mencabutnya, hingga hasilnya insan jelmaan naga itulah yang berhasil mencabutnya kembali. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi tersebut keluarlah air yang lalu menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah telaga yang sangat besar dan terletak sentra Kota Ponorogo, Masyarakat setempat memanggilnya dengan nama telaga Ngebel yang artinya telaga berair. Semoga bermanfaat
